Wednesday, August 25, 2004

LIPI butuh 300 peneliti baru

Selasa, 24 Agustus 2004

JAKARTA — Sebagai pusat penelitian terkemuka di Indonesia, Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di usianya yang memasuki 37 tahun, masih jauh dari kondisi ideal. Lihat saja dari jumlah ahli peneliti utama (APU) yang dimilikinya, yang sampai tahun ini baru sekitar delapan persen dari seluruh peneliti yang ada di LIPI yang berjumlah 1.037 orang. "Idealnya, APU yang kita miliki 10-12 persen," ujar Umar A Jenie, Kepala LIPI, kepada para wartawan, akhir pekan lalu.

Umar mengungkapkan kondisi LIPI itu seusai acara pengukuhan jabatan ahli peneliti utama (APU)—jenjang tertinggi di bidang penelitian. Di luar negeri, gelar APU ini biasa disebut research professor. Pengukuhan APU, menurut Umar, merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan seperti halnya pengukuhan guru besar (profesor) di lingkungan perguruan tinggi. Di LIPI, tradisi pengukuhan ini mulai berlaku sejak dua tahun lalu ketika LIPI dipimpin Taufik Abdullah.

Jajaran ahli peneliti utama yang dikukuhkan LIPI tahun ini antara lain Dr. Lukman Hakim MSc, yang menjadi Ahli Peneliti Utama Bidang Kebijakan Teknologi dan Dr. Rochadi sebagai Ahli Peneliti Utama Bidang Botani.
Lukman yang juga Wakil Kepala LIPI, dalam orasi pengukuhannya mengangkat tema Interaksi Dinamik Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kebijakan Publik dalam Membangun Kapasitas Inovasi di Industri. Menurut Lukman, selama ini kebanyakan kita masih memisah-misahkan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan. Padahal, ketiganya memiliki interaksi sangat erat dan saling mempengaruhi. Dalam paradigma baru kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus lebih inklusif bukan sebatas riset tetapi inovasi, bukan hanya domain litbang pemerintah tetapi melibatkan dunia usaha dan pendidikan sehingga sumber dayanya bukan hanya peneliti tetapi juga melibatkan wirausahawan, investor, ahli pemasaran, dan sebagainya
Seperti sejalan dengan itu, LIPI sebagai lembaga penelitian berupaya berbenah. Menurut Umar, beberapa tahun terakhir, LIPI mengalami pertumbuhan nol (zero growth) dalam jumlah penelitinya. Itu menyebabkan semakin lebarnya kesenjangan antar-peneliti senior dan junior. "Bayangkan, dari sekitar seribu peneliti itu, 55 per-sennya berusia 45 tahun ke atas," kata Umar. Untuk itulah, LIPI meminta kepada pemerintah merekrut sekitar 300 peneliti baru per tahun untuk memenuhi kebutuhan di 22 pusat penelitian dan lima biro yang dimiliki LIPI saat ini. "Kami telah mendapat lampu hijau dari pemerintah," katanya.
Namun, persoalan tak berhenti hanya dengan penambahan tenaga, melainkan perlu adanya pengembangan kualitas sumber daya manusia yang telah dimiliki. Umar mengaku, untuk meningkatkan kualitas peneliti itu, LIPI membutuhkan dana besar. "Kami telah mendapat tawaran bantuan dari Austria. Sekarang kami tengah mendekati Jepang dan Korea." Pencarian bantuan untuk pendidikan juga dilakukan di dalam negeri.

Kondisi LIPI itu sangat jauh berbeda dengan lembaga sejenis di negara tetangga. Umar mencontohkan Cina yang memiliki Chinese Academy of Sciences (CAS). Dalam hal struktur, CAS mempunyai lima divisi akademik, 84 pusat penelitian, tiga perguruan tinggi, dan sejumlah unit pendukung. Jumlah pegawai tetapnya 37 ribu dan 20 ribu pegawai tak tetap. CAS berinvestasi dalam 430 perusahaan industri yang delapan di antaranya sudah terdaftar di bursa saham. Hasil-hasil penelitian CAS sudah mendunia, misalnya: sintesis insulin sapi kristalin, pengurutan genom padi, dan pengurutan akurat kromosom nomor 4 dari padi japonicum.
Melihat pencapaian itulah, Umar menekankan perlunya LIPI belajar dari keberhasilan CAS itu. Jadi, "Carilah ilmu sampai ke negeri Cina."

==================
Info dari Koran Tempo, 23 Agustus 2004

Tuesday, August 24, 2004

3 APU LIPI mendapat penghargaan Presiden

Senin, 16 Agustus 2004

Hari ini, Sabtu (14/8), di Istana Negara, sekitar pukul 10.00 WIB, Presiden Megawati Soekarnoputri menganugerahkan tanda kehormatan bagi 12 putra-putri terbaik bangsa berkenaan dengan HUT ke-59 RI. Jumlah tersebut merupakan calon-calon yang disetujui Presiden Megawati dari 252 calon yang diusulkan.

Ada empat orang yang akan mendapat Bintang Mahaputera yakni Prof. Dr. Koesnadi Hardjasumantri, S.H, M.L (Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Gadjah Mada), Almarhumah Hj. Supeni (Duta Besar Keliling RI), Almarhum Jenderal (Purn) Polisi Hoegeng Imam Santoso (mantan Kapolri), dan Almarhum Mochtar Lubis (wartawan).
Lalu, delapan orang penerima Bintang Jasa adalah S.H. Sarundajang (Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri), Ny.Hj. Aisyah Amini (tokoh perempuan pejuang), Ny. Minarsih Soedarpo Sastrosatomo Wiranatakusumah (Wakil Ketua II Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan), Ir. Lindajati Tanuwidjaja (Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Kimia LIPI), Dr. Susono (Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI), Dr. Suwarto Martosudirjo (Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Fisika LIPI), Prof. Dr. RM. Padmosantjojo (Guru Besar Universitas Indonesia Kepala Bagian Bedah Syaraf RSCM Jakarta), dan Drs. Saiful Rasyid (Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan). (*/Prim)

=========================
Info dikutip dari Kompas Online

LIPI Akan Dikembangkan Menjadi "Research School"

Jakarta, Kompas -

Kebijakan pertumbuhan nol tenaga peneliti di Indonesia sejak krisis tahun 1998, menimbulkan dampak negatif bagi lembaga riset, termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal itu, antara lain terlihat dari timbulnya kesenjangan yang lebar antara jumlah peneliti senior dan yunior.

Saat ini, dari sekitar 1.037 staf peneliti di LIPI, sekitar 55 persen berusia di atas 45 tahun. Di antaranya yang berkualifikasi APU (Ahli Peneliti Utama) baru delapan persen dari jumlah peneliti yang ada. "Jumlah ini masih dibawah batas ideal minimal bagi lembaga-lembaga penelitian, yaitu sekitar 10 persen," kata Kepala LIPI Prof Dr Umar A Jenie di Jakarta, akhir pekan lalu.

Karena itu, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada tahun-tahun mendatang, LIPI tidak hanya berfungsi sebagai pusat riset, tetapi juga akan bertindak sebagai research school. Selain menghasilkan riset berkualitas tinggi, LIPI juga akan menghasilkan tenaga lulusan strata lanjut (S2 dan S3). Penyelenggaraan program ini akan bekerja sama dengan perguruan tinggi. Jumlah dan kualitas APU juga akan ditingkatkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Dalam rangka HUT ke-37 LIPI, diselenggarakan acara pemberian Penghargaan Sarwono Prawirohardjo kepada Prof Dr Taufik Abdullah APU dan Prof Dr Sjamsul Arifin Ahmad. Selain itu, diadakan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, menampilkan Dr Johanes Surya yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Nano Teknologi: Teknologi Terkini Menyambut Masa Depan".

Menurut Umar, program research school dilaksanakan dengan melibatkan tenaga ahli dari LIPI sendiri sebagai pembimbing dan dari perguruan tinggi, di antaranya dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Bagi calon mahasiswa, sesuai ketentuan Depdiknas, disyaratkan berusia di bawah 35 tahun dan mengajukan proposal penelitian. Proposal yang terpilih lewat seleksi mendapat dana penelitian masing-masing berkisar Rp 100 juta. (yun)

=======================
Info dari Kompas Online

Peluncuran Jasa Publik LIPI berbasis Teknologi Informasi

3 Agustus 2004

Tangerang - Bersamaan dengan acara puncak hari ulang tahun LIPI ke 37, 23 Agustus 2004, bertempat di Kompleks Puspiptek Serpong telah dilangsungkan acara peluncuran Jasa Publik LIPI berbasis teknologi informasi.

Peluncuran dilakukan oleh Kepala LIPI, Prof. Dr. Umar Jenie, dilangsungkan di Pusat Penelitian Fisika LIPI di kompleks yang sama. Acara berlangsung cukup meriah dengan disaksikan oleh rombongan dari Indosat Mega Media (IM2) yang dipimpin oleh Direktur Utama-nya Brata H, serta segenap Pimpinan eselon I dan II LIPI.

LIPI sebagai lembaga utama pengelola riset ilmiah di Indonesia menyediakan aneka sarana ilmiah ini dengan cuma-cuma. Ini merupakan salah satu perwujudan nyata kontribusi LIPI untuk masyarakat, khususnya komunitas ilmiah di Indonesia. Sejauh ini sarana yang telah dibuka meliputi :

Umum :
LIPI (http://www.lipi.go.id)situs resmi dan utama LIPI

Jasa Ilmiah :
Jurnal Online (http://www.jurnal.lipi.go.id)sarana untuk menerbitkan jurnal / media ilmiah secara online
OPI LIPI (http://www.opi.lipi.go.id)sarana untuk manajemen organisasi profesi ilmiah dan seluruh aspeknya
Sentra H@KI (http://www.haki.lipi.go.id)informasi terpadu mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual
DBRIpTek (http://www.dbriptek.lipi.go.id) database riset, ilmu pengetahuan dan teknologi
SciBlog (http://www.blog.lipi.go.id) - dibuka 1 September 2004web-log untuk kolaborasi ilmiah
Public Cluster (http://www.cluster.lipi.go.id) - dibuka 1 September 2004paralel komputer terbuka untuk publik

Portal ilmiah :
fisik@net (http://www.fisikanet.lipi.go.id)portal bidang fisika
komput@si (http://www.komputasi.lipi.go.id)portal bidang komputasi
energi (http://www.energi.lipi.go.id)portal bidang energi
kimi@net (http://www.kimianet.lipi.go.id) - dibuka 1 Oktober 2004portal bidang kimia

Aneka jasa publik ini dikembangkan dan dikelola oleh Tim Gabungan Jaringan LIPI. Selama ini seluruh sarana tersebut diletakkan di web-server LIPI yang berada di pusat data LIPI di Jl. Gatot Subroto. Bersamaan dengan peluncuran ini seluruh sarana tersebut dipindahkan ke pusat data IM2 di kantor pusat Indosat di Jl. Merdeka Barat. Pemindahan ini diharapkan bisa mempermudah akses masyarakat ke aneka sarana LIPI tersebut. Peluncuran ini sekaligus menandai babak baru kerjasama antara LIPI dan IM2 sebagai penyedia jasa koneksi internet utama di LIPI.

Info dari www.lipi.go.id

Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi

Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...