Monday, June 07, 2010

Produk dan Jasa

Produk & Jasa dengan bioteknologi (untuk beli produk kontak asaefudin75@gmail.com)
Silase

Silase adalah hijauan makanan ternak (HMT) yang diawetkan dengan teknologi fermentasi. Pembuatan silase bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan penyediaan hijauan makanan ternak pada musim kemarau.

Manfaat pembuatan silase:

1.Persediaan makanan ternak pada musim kemarau.

2.Menampung kelebihan HMT pada musim hujan dan memanfaatkan secara optimal

3.Mendayagunakan hasil ikutan dari limbah pertanian dan perkebunan.

Keunggulan dari produk silase:

1.Nilai gizi silase setara dengan hijauan segar bahkan dapat lebih tinggi

2.Disukai oleh ternak

3.Tersedia sepanjang tahun baik musim hujan maupun kemarau


Probiotik
Salah satu solusi untuk meningkatkan dan menjaga produktivitas ternak dengan memaksimumkan pasokan nutrien kepada ternak yang optimal sesuai dengan genetiknya, dengan menambahkan bahan pakan aditif berupa PROBIOTIK, vitamin, mineral makro dan MINERAL MIKRO untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas serta menjaga kesehatan ternak dari infeksi saluran pencernaan.

Pendahuluan

Perkembangan peternakan di Indonesia khususnya peternakan sapi dari tahun-ketahun masih belum menggembirakan. Produksi daging, susu, dan bakalan sampai saat ini belum dapat memenuhi permintaan kebutuhan untuk beberapa daerah. Hal ini berdampak pada tingginya nilai impor bakalan untuk penggemukan 141,7 ribu ekor, impor susu 107,86 ribu ton untuk konsumsi, impor daging 42,02 ribu ton dan impor induk untuk bibit 6,5 ribu ekor (BPS, 2003).

Salah satu upaya untuk menurunkan angka impor dan menuju swasembada daging dan susu diperlukan peningkatan produktivitas dan kualitas ternak. Dampak dari tercapainya swasembada daging dan susu akan meningkatkan taraf kesejahteraan dan kesehatan penduduk.

Peningkatan produktivitas ternak merupakan fungsi dari ketersediaan pakan dan kualitasnya secara kontinu sepanjang tahun. Terganggunya ketersedian pakan ternak tidak akan meningkatkan pertambahan bobot badan, penurunan kualitas produksi susu segar bahkan sampai menurunkan bobot badan harian. Penurunan kualiats produksi sangat berpengaruh pada keuntungan, sebab biaya produksi tetap harus dikeluarkan oleh peternak, sehingga peternak dengan perlahan akan mengalami kerugian.

Salah satu solusi untuk meningkatkan dan menjaga produktivitas ternak dengan memaksimumkan pasokan nutrien kepada ternak yang optimal sesuai dengan genetiknya, dengan menambahkan bahan pakan aditif berupa PROBIOTIK, vitamin, mineral makro dan MINERAL MIKRO untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas serta menjaga kesehatan ternak dari infeksi saluran pencernaan.

Probiotik dan Mineral Organik

Probiotik merupakan pakan aditif berupa mikroba hidup yang dapat meningkatkan keseimbangan dan fungsi pencernaan hewan inang, memanipulasi mikroflora saluran pencernaan untuk tujuan peningkatan kondisi kesehatan serta meningkatkan produktivitas ternak.

Bahan pakan aditif lainnya adalah MINERAL ORGANIK yang mempunyai ketersediaan biologis lebih baik dan toksisitas lebih rendah dibanding dengan mineral anorganik. Salah satu mineral yang dibutuhkan adalah kromium (Cr), Zinc (Zn), dan Selenium (Se) harus ditambah lagi mineral lainnya yang berperan dalam masuknya glukosa ke dalam sel. Pada sapi perah, Cr akan meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel kelenjar ambing sehingga akan meningkatkan kadar laktosa dan meningkatkan produksi susu. Pada sapi pedaging dan pedet, peningkatan glukosa ke dalam sel akan memberikan energi tambahan bagi metabolisme tubuh, sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik dan menurunkan persentase lemak karkas.

Produk probiotik ini telah memenuhi beberapa persyaratan yaitu :

1. mengandung mikroorganisme hidup
2. stabil dalam penyimpanan
3. mampu bertahan hidup sampai saluran pencernaan
4. memberikan pengaruh yang menguntungkan ternak : laju pertumbuhan, meningkatkan efesiensi pakan, meningkatkan produksi dan kesehatan ternak.


B. Pupuk Kandang

C. Bibit tanaman

D. Pelatihan (pembuatan nata de coco, pupuk bio, perawatan anggrek dan tanaman hias, penggemukan sapi, kultur jaringan tananaman) permintaan pelatihan minimal 10 peserta.

Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi

Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...