Tuesday, June 10, 2008

Pengembangan Vaksin Jembrana Berbasis Protein Rekombinan J- Tat dengan Fusi His- Tag

Pelaksana : Endang Tri Margawati, Andi Utama, Witjaksono, Indriawati
Abstrak
Penelitian ini sebagai kegiatan tahun pertama (2006) pada program kompetitif.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat klon protein rekombinan dari virus Jembrana, lebih fokusnya gen tat yang mengkode protein Tat. Gen tat tersebut diklon ke dalam plasmid pET-21b yang mengandung his-tag. Sumber gen DNA diperoleh dari total RNA limfa yang dikoleksi dari sapi Bali terinfeksi akut penyakit Jembrana. Selain itu, DNA juga dikoleksi dari konstruk J- Tat pGEX. Klon tersebut kemudian diekspresikan ke dalam gel inang bakteri E. coli. Dua pasang ensim restriksi digunakan pada kloning ini, yaitu EcoRI dan Sall dan BamHI dan HindIII. Namun hanya satu pasang ensim restriksi EcoRI dan San yang dapat memotong DNA dan plasmid pET -21 b. Klon yang berasal dari RNA belum berhasil ditransformasikan ke dalam E. coli. Sementara klon yang berasal dari DNA pGEX telah berhasil ditransformasikan ke dalam E. coli strain BL 21 dan tumbuh koloni tunggal. Pada koloni tunggal tersebut kemudian dilakukan isolasi plasmid. Sebagian dari plasmid dilakukan PCR untuk konfirmasi keberadaan gen tat atau gen berada on the frame. Hasil visualisasi pacta gel agarose menunjukkan ukuran gen tat yang tepat yaitu + 300bp. Berdasarkan hasil PCR yang positif tersebut, maka dilakukan sekuensing pada sebagian plasmid yang lain (sisa plasmid). Sekunsing dilakukan dengan mesin ABI Prism 310. Hasil sekuensing menunjukkan masih terbawanya sebagian fragment plasmid pGEX. Penelitian ini menyarankan masih perlunya dilakukan kloning dan sekuensing untuk memastikan runutan sekuens gen tat yang tepat, kemudian perlu diuji ekspresi protein J- Tat.

Kata kunci: Konstruksi, protein rekombinan, J-Tat, pET-21b, his-tag, jembrana, sapi Bali, RUT 2007 P2 Biotek LIPI

No comments:

Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi

Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...