Pelaksana : Maria Imelda, Laela Sari, dan Aida Wulansari
Abstrak
Lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm.f. telah digunakan sebagai bahan kosmetika dan obat tradisional di berbagai negara sejak ribuan tahun ebelum Masehi. Prospek pengembangannya sangat cerah mengingat jenis ini telah dimanfaatkan sebagai bahan obat di 23 negara dan telah tercantum dalam daftar tanaman obat prioritas WHO. Penggunaan lidah buaya sebagai obat diabetes secara tradisional sudah banyak diterapkan namun belum ada laporan mengenai bahan aktif yang dapat melawan penyakit diabetes tersebut. Keragaman genetik lidah buaya yang sempit telah ditingkatkan melalui mutagenesis dengan sinar gamma dengan dosis 10-40 gray terhadap bakal tunas dan 2-8 gray terhadap kalus yang akan diregenerasikan melalui organogenesis. Hasil radiasi tersebutselanjutnya akan diaklimatisasikan pada media campuran tanah dan kompos (1:1). Munculnya mutan akan dideteksi dengan teknik RAPD. Selain itu juga akan dianalisis kandugan enzim α-glukosidase dari setiap perlakuan radiasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kalus lidah buaya tidak tahan radiasi, karena itu planlet yang diaklimatisasikan semuanya berasal dari kultur tunas dan berhasil 100 %. Analisis RAPD menggunakan 4 macam primer yaitu OPB 9, OPB 20, OPH 10 dan OPH 11 belum menunjukkan munculnya keragaman genetik. Namun, analisis kandungan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa planlet hasil radiasi memiliki kandungan enzim α-glukosidase yang berbeda-beda dan tidak sama dengan kontrol. Pengujian tentang kemampuan lidah buaya hasil radiasi dalam menghambat enzim α-glukosidase akan dilaporkan kemudian.
Kata kunci: Lidah buaya, proliferasi tunas, organogenesis, mutasi, sinar gamma, RAPD, α-glukosidase, DIPA 2007 P2 Biotek LIPI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment