Pelaksana : Agus Rachmat, Amy Estiati, Syamsidah Rahmawati,Yuli Sulistyowati, Fatimah Zahra, Sigit Purwantomo, Dadang Supriatna, M. Taufik Hidayat, dan Budi Satrio M.
Abstrak
Penggunaan kultivar padi unggul yang memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit serta toleran lingkungan abiotik seperti kekeringan menjadi target untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Tanaman unggul dapat berupa tanaman transgenik.
Untuk dapat di lepas, tanaman transgenik harus melalui serangkaian pengujian antara lain keamanan lingkungan dan pangan, yang memerlukan waktu lama dalam proses perizinannya. Kegiatan percobaan lapang yaitu pengujian keamanan lingkungan padi transgenik mengandung gen cry terhadap serangga non target. Hasil pengamatan menunjukan bahwa padi transgenik galur 611 dan 11.21.39 lebih tahan terhadap serangan hama penyakit penggerek batang kuning dengan intensitas serangan 0.35% dan 0.26% dibandingkan dengan varietas Rojolele, Ciherang dan Cilosari dengan intensitas serangan 3.53, 3.04 dan 2.77%. Tanaman transgenik tidak berpengaruh negatif terhadap populasi serangga non target. Berdasarkan analisis PCR, didapatkan enam galur padi transgenik mengandung gen cry1B-cry1Aa dan empat galur padi transgenik mengandung mpi-cry1B. Hasil bioassay skala rumah kaca untuk galur transgenik mengandung fusi dua gen cry dan gen cry1B dibawah kendali promoter mpi menunjukan tahan terhadap penggerek batang kuning dengan skor 0-1 sementara untuk tanaman non-transgenik yaitu rojolele non-transgenik, TN1 (kontrol rentan) dan Rathu Heenati (kontrol tahan) skor berturut-turut adalah 9,5,5. Dari hasil analisis Southern terhadap beberapa galur padi transgenik mengandung fusi dua gen cry (cry1B-cry1Aa) mempunyai beberapa salinan gen. Pada tanaman yang mengandung gen cry1B dengan promoter mpi mempunyai salinan gen tunggal yaitu galur T3RF2.2.24.25.22-3, T3RF4.2.4.21.8-6 dan T3RF4.2.2.1.27-2 sedangkan pada galur T3RF3.3.24.11.25-8 dan T3RF4.2.3.28.15-4 mempunyai dua salinan gen.
Kata kunci : Penggerek batang, padi transgenik, Bacillus thuringiensis, cry1Ab, fusi dua gen cry, mpi, cry1B, DIPA 2007 P2 Biotek LIPI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment