Oleh dr. Boenjamin Setiawan Ph.D
Bioteknologi di seluruh dunia sedang menjadi primadona untuk penelitian dan menjadi incaran para investor karena diperkirakan akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi.Terutama dengan berhasilnya dilakukan kioning oleh para ilmuwan Inggris dan proyek genom manusia yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2003.
Indonesia sebetulnya merupakan lahan yang sangat baik untuk mengembangkan industri bioteknologi mengingat di milikinya keanekaragaman hayati yang sangat besar, dan tersedianya sumber bio-energi yang relatif murah dan berlimpah seperti molasses dan tapioka yang dapat dikonversi menjadi glukosa.
Tetapi untuk dapat memanfaatkan keuntungan alamiah yang tersedia, diperlukan sumber daya manusia terdidik, terlatih dan yang berpengalaman dalain bioteknologi. ini yang tidak kita miliki. Beberapa gelintir ilmuwan bioteknologi yang ada, ke banyakan bukan melakukan penelitian tetapi terlalu disibukkan dengan pekerjaan administratif di universitas atau lembaga pemerintah.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan visi 2020 pengembangan industri bioteknologi Indonesia. Arah dan tujuan yang ingin dicapai 25 tahun yang akan datang, strategi pencapaiannya dan rencana kerja tahunan bersama tolok ukur/parameter untuk terus dapat memonitor dan mengevaluasi derajat keberhasilan pencapaian tujuan. Sebaiknya kita konsentrasi dalam 4 bidang industri bioteknologi, yaitu;
1. Bioteknologi pangan/pertanian/peternakan/perikanan/hortikultur
2. Bioteknologi kesehatan, terutamaobat, vaksin dan diagnostik
3. Bioteknologi industri
4. Bioteknologi lingkungan
Artikel Lengkap Klik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment