Pelaksana : Inez H.Slamet-Loedin, Satya Nugroho, Enung S. Mulyaningsih, Eva Erdayani, Carla F. Pantauw, Dwi Astuti, Sri Indrayani, Muhammad Sajam, Yeni Andriani, dan Eman Sulaeman
Abstrak
Perluasan lahan pertanian sebagai upaya peningkatan produksi tidak memungkinkan karena semakin menyempitnya lahan subur karena urbanisasi dan industrialisasi..
Oleh karena itu pemecahan yang dapat dilakukan adalah melalui perakitan padi yang mampu berproduksi tinggi pada penanaman di lahan marginal kekeringan yang masih belum termanfaatkan. Penelitian untuk meningkatkan kemampuan tanaman padi toleran terhadap kekeringan harus juga disertai penelitian untuk meningkatkan ketahanan padi tersebut terhadap penyakit blas, yang diketahui banyak menyerang padi pada lahan kering. Penelitian perakitan varietas padi toleran kekeringan dan penyakit blas dengan menggunakan teknologi transformasi genetika, merupakan penelitian lanjutan yang dibiayai oleh DIPA. Kegiatan penelitian meliputi: transformasi SalT::Oshox ke dalam genom padi IR64, analisis molekuler tanaman hasil transformasi dengan SalT::Oshox, analisis molekuler tanaman hasil transformasi dengan gengen penyandi biosintesa asam salisilat dan bioasai padi transgenik mengandung gen-gen penyandi biosintesa asam salisilat menggunakan strain virulen blas. Didapat lima galur positif mengandung gen hpt. Untuk mengetahui keberhasilan transformasi padi cv. Rojolele dengan gen penyandi asam salisilat (entC dan pmsB), telah dilakukan menggunakan primer spesifik untuk gen pmsB. Dari hasil biosai di rumah kaca dengan menyemprotkan suspensi Magnaporthe grisea strain 173 (super virulent), didapat satu galur potensial tahan penyakit blas (E.10.1.5). Kontruksi vektor gen oshox dengan promoter terinduksi kekeringan (salT promoter) yang diisolasi dari padi cv. Taichung telah dilakukan. Didapat 7 tanaman hasil transformasi dengan introduksi gen Oshox dengan menggunakan promoter terinduksi kekeringan ke tanaman padi cv IR64.
Kata kunci: padi transgenik kekeringan , IR64, blas, asam salisilat, oshox, salT, DIPA 2007 P2 Biotek LIPI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment