NEW YORK--Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat sepakat membentuk pusat riset biomedis dan kesehatan masyarakat sebagai bagian upaya meningkatkan kemitraan menyeluruh antara kedua negara.
Kesepakatan itu tertuang dalam pernyataan bersama usai pertemuan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dengan mitranya, Menteri Kesehatan Kathleen Sebelius, di Washington, DC, Selasa.
Menurut pernyataan itu, departemen kesehatan kedua negara berencana meningkatkan kerjasama bidang kesehatan dalam kerangka kemitraan menyeluruh.
Untuk meneruskan kemitraan lebih lanjut, pemerintah kedua negara akan mengadakan pertemuan bilateral tingkat pejabat tinggi setiap tahun dan pertemuan tingkat menteri secara reguler.
Pemerintah kedua negara berharap dapat meningkatkan dan memperluas aset-aset penelitian biomedis dan kesehatan masyarakat yang ada saat ini.
Pertemuan hari Selasa dianggap kedua belah pihak sebagai langkah pertama menuju kerjasama antara departemen kesehatan kedua negara.
Kerjasama itu dianggap sangat penting dalam upaya memajukan pertukaran ilmiah, transfer teknologi, pembangunan sumber daya manusia, serta peningkatan penelitan dan program kesehatan masyarakat tentang penyakit yang penting diketahui masyarakat global, seperti tuberkolosis, malari dan influensa.
Sebagai langkah awal yang penting dalam mencapai tuuan itu, pemerintah kedua negara sepakat membentuk lembaga baru "di bawah kepemimpinan ilmiah sipil" yang dinamakan Indonesia-Unites States Center for Biomedical and Public Health Research.
Kemitraan yang diperbaharui ini bisa mencakup pengembangan pertukaran ilmiah dan penelitian baru.
Kerjasama akan terpusat pada penelitian kesehatan klinik dan masyarakat serta pada program-program pelatihan. ant/taq.
Sumber : www.republika.co.id
Wednesday, September 16, 2009
Tuesday, September 15, 2009
Gen Penyebab Alzheimer Berhasil Ditemukan
KOMPAS.com — Setelah penelitian selama 15 tahun, para ilmuwan akhirnya berhasil mengidentifikasi gen yang menyebabkan penyakit Alzheimer.
Tiga gen tersebut adalah clusterin, complement receptor 1 (CR1), dan PICALM, yang diduga merupakan tipe gen yang paling banyak ditemukan pada 90 persen kasus Alzheimer. Identifikasi gen ini dilakukan oleh dua kelompok ilmuwan di Wales, Inggris, dan Perancis.
"Bila kita bisa menghilangkan tiga gen yang punya dampak merusak ini, kita bisa mengurangi risiko terjadinya Alzheimer hingga 20 persen," kata Julie Williams, profesor neuropsychological genetic dari Britain's Cardiff University.
Gen lain yang juga berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan kepikunan di usia lanjut ini adalah apolipoprotein E (ApoE) yang diidentifikasi pada tahun 1993 sejak para ahli mengetahui bahwa kemunduran fungsi otak terkait dengan faktor genetik.
Pada studi terkini yang dilakukan oleh Profesor Williams, ia melakukan pemindaian terhadap peta genetik pada 16.000 orang dari delapan negara. Akhirnya berhasil diidentifikasi dua gen, yang disebut clusterin dan PICALM yang meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer.
Studi kedua dilakukan oleh Philippe Amouyel dan timnya dari Pasteur de Lille di Perancis, yang meneliti 6.000 pasien Alzheimer dan 9.000 orang sehat di Perancis, Belgia, Finlandia, Italia, dan Spanyol. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi clusterin dan gen ketiga yang disebut CR1.
Meski tiga gen ini relatif ditemui pada semua pasien, Amouyel mengatakan bahwa agak sulit menghitung risiko terjadinya Alzheimer dengan gen. Ia juga menekankan bahwa belum diketahui, kombinasi gen mana saja dan faktor lingkungan lain apa yang menyebabkan Alzheimer.
Para ahli mengatakan, clusterin mungkin menyebabkan risiko Alzheimer 10 persen, PICALM sekitar 9 persen, dan CR1 4 persen. Bila dijumlahkan, risikonya diperkirakan menjadi 20-25 persen.
Tiga variasi gen ini juga berkait dengan gejala awal munculnya Alzheimer yang diturunkan di keluarga. Karena itu, dengan mengidentifikasi gen ini, para ahli akan lebih mudah mengenali penyebab penyakit dan menciptakan obat untuk melawannya.
Kemunduran daya ingat
Alzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan kemunduran daya ingat dan daya pikir akibat kematian sel-sel saraf secara cepat. Saat ini diperkirakan ada sekitar 500.000 kasus Alzheimer di Indonesia.
Gejala Alzheimer bervariasi pada setiap orang, tetapi bisa ditandai dengan terjadinya penurunan daya ingat, misalnya lupa nama, lupa tempat menaruh benda, gangguan aktivitas sehari-hari, perubahan suasana hati dan perilaku, disorientasi, dan sering nyasar. Pada tahap tertentu, penderita Alzheimer tidak ingat apa-apa lagi mengenai diri, keluarga, dan lingkungannya.
Mereka yang berisiko terkena Alzheimer adalah orang lanjut usia (lebih dari 60 tahun), punya riwayat keluarga terkena Alzheimer, penderita stroke, gangguan jantung, diabetes, dan cedera kepala/otak.
Obat Alzheimer yang ada saat ini adalah penghambat kolinesterase. Obat ini untuk memperbaiki daya ingat dan menekan gangguan perilaku, serta peningkatan kualitas hidup.
AN
Sumber : Reuters
Tiga gen tersebut adalah clusterin, complement receptor 1 (CR1), dan PICALM, yang diduga merupakan tipe gen yang paling banyak ditemukan pada 90 persen kasus Alzheimer. Identifikasi gen ini dilakukan oleh dua kelompok ilmuwan di Wales, Inggris, dan Perancis.
"Bila kita bisa menghilangkan tiga gen yang punya dampak merusak ini, kita bisa mengurangi risiko terjadinya Alzheimer hingga 20 persen," kata Julie Williams, profesor neuropsychological genetic dari Britain's Cardiff University.
Gen lain yang juga berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan kepikunan di usia lanjut ini adalah apolipoprotein E (ApoE) yang diidentifikasi pada tahun 1993 sejak para ahli mengetahui bahwa kemunduran fungsi otak terkait dengan faktor genetik.
Pada studi terkini yang dilakukan oleh Profesor Williams, ia melakukan pemindaian terhadap peta genetik pada 16.000 orang dari delapan negara. Akhirnya berhasil diidentifikasi dua gen, yang disebut clusterin dan PICALM yang meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer.
Studi kedua dilakukan oleh Philippe Amouyel dan timnya dari Pasteur de Lille di Perancis, yang meneliti 6.000 pasien Alzheimer dan 9.000 orang sehat di Perancis, Belgia, Finlandia, Italia, dan Spanyol. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi clusterin dan gen ketiga yang disebut CR1.
Meski tiga gen ini relatif ditemui pada semua pasien, Amouyel mengatakan bahwa agak sulit menghitung risiko terjadinya Alzheimer dengan gen. Ia juga menekankan bahwa belum diketahui, kombinasi gen mana saja dan faktor lingkungan lain apa yang menyebabkan Alzheimer.
Para ahli mengatakan, clusterin mungkin menyebabkan risiko Alzheimer 10 persen, PICALM sekitar 9 persen, dan CR1 4 persen. Bila dijumlahkan, risikonya diperkirakan menjadi 20-25 persen.
Tiga variasi gen ini juga berkait dengan gejala awal munculnya Alzheimer yang diturunkan di keluarga. Karena itu, dengan mengidentifikasi gen ini, para ahli akan lebih mudah mengenali penyebab penyakit dan menciptakan obat untuk melawannya.
Kemunduran daya ingat
Alzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan kemunduran daya ingat dan daya pikir akibat kematian sel-sel saraf secara cepat. Saat ini diperkirakan ada sekitar 500.000 kasus Alzheimer di Indonesia.
Gejala Alzheimer bervariasi pada setiap orang, tetapi bisa ditandai dengan terjadinya penurunan daya ingat, misalnya lupa nama, lupa tempat menaruh benda, gangguan aktivitas sehari-hari, perubahan suasana hati dan perilaku, disorientasi, dan sering nyasar. Pada tahap tertentu, penderita Alzheimer tidak ingat apa-apa lagi mengenai diri, keluarga, dan lingkungannya.
Mereka yang berisiko terkena Alzheimer adalah orang lanjut usia (lebih dari 60 tahun), punya riwayat keluarga terkena Alzheimer, penderita stroke, gangguan jantung, diabetes, dan cedera kepala/otak.
Obat Alzheimer yang ada saat ini adalah penghambat kolinesterase. Obat ini untuk memperbaiki daya ingat dan menekan gangguan perilaku, serta peningkatan kualitas hidup.
AN
Sumber : Reuters
Monday, September 14, 2009
Ciptakan Energi Alternatif Lewat Rambut
KATHMANDU, KOMPAS.com-Penelitian tentang pembuatan energi yang murah, hemat dan ramah lingkungan terus dikembangkan. Seperti yang dilakukan Milan Karki (18). Remaja yang tinggal di sebuah desa di Nepal. Ia menemukan tipe panel solar baru yang terbuat dari rambut manusia. Dan ia meyakini penemuannya merupakan solusi untuk pemenuhan energi dunia.
Dituturkan Milan, rambut sangat mudah digunakan menjadi konduktor dalam sebuah panel solar dan bisa memperbarui energi yang dikeluarkannya.
“Awalnya saya ingin menyediakan listrik di kediaman saya, lalu di desa tempat tinggal saya. Kini saya berpikir untuk seluruh dunia,” ujar Milan yang bersekolah di ibukota Kathmandu.
Dijelaskan Milan, rambut tersebut menggantikan silikon, yang komponennya hampir sama digunakan pada panel solar. Artinya panel bisa dibuat dengan biaya rendah bagi mereka yang memiliki sambungan listrik.
Di Nepal, banyak area pedesaan yang tidak memiliki sambungan listrik. Meski di beberapa tempat sudah diterangi listrik, namun pemakaiannya hanya dibatasi 16 jam per hari. Nah, awalnya Milan dan empat temannya membuat panel solar tersebut sebagai sebuah percobaan. Mereka meyakini penemuan ini bisa diaplikasikan dan berkembang lebih lanjut.
“Saya mencoba memproduksinya secara komersial dan mendistribusikan di wilayah tempat tinggal saya. Saat ini tengah dilakukan percobaan agar bisa diketahui segala kemungkinannya,” jelas Milan.
Solar panel tersebut menghasilkan energi sebesar 9 V (18 W), dan untuk membuatnya butuh biaya sekitar Rp 379.500. Tapi jika diproduksi secara missal, menurut Milan, harga jualnya bisa mencapai separuh atau bahkan seperempat dari modal awal yang diperlukan untuk membuatnya.
Melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut, sangat sensitif terhadap cahaya. Ia juga bisa berfungsi sebagai konduktor. Apalagi rambut jauh lebih murah dibanding silikon, sehingga biaya untuk membuatnya bisa diminimalisir. Solar panel ini juga bisa untuk mengisi baterai ponsel maupun penyedia listrik sepanjang malam.
Milan mulai tertarik dengan bidang elektronika ketika ia masih kanak-kanak. Waktu itu ia tinggal Khotang, sebuah wilayah pedalaman di Nepal yang tidak tersentuh listrik sama sekali. Ketika ia menemukan panel solar tersebut, warga desa banyak yang meragukan keberhasilannya.
“Mereka lebih percaya keajaiban dibanding pengetahuan. Namun mereka kini percaya,” kata Milan.
Untungnya pihak keluarga terus mendukung keyakinan yang dimilikinya. Maklum saja, latar belakang keluarga Milan berasal dari kalangan terdidik. Sementara warga desa lainnya tidak mendapat pendidikan yang layak, bahkan dipaksa bekerja sejak anak-anak.
Milan mengaku penemuannya terinspirasi buku Stephen Hawking yang dibacanya. Dalam buku tersebut dijelaskan cara membuat energi statis dari rambut. Dan ia pun tergoda untuk mencobanya. “Ini merupakan solusi mudah atas krisis energi yang kami alami saat ini. Yang terpenting sekarang memikirkan masa depan sembari menjaga bumi ini tetap hijau dengan menggunakan bahan-bahan alami,” tegasnya. mail/tis
Dituturkan Milan, rambut sangat mudah digunakan menjadi konduktor dalam sebuah panel solar dan bisa memperbarui energi yang dikeluarkannya.
“Awalnya saya ingin menyediakan listrik di kediaman saya, lalu di desa tempat tinggal saya. Kini saya berpikir untuk seluruh dunia,” ujar Milan yang bersekolah di ibukota Kathmandu.
Dijelaskan Milan, rambut tersebut menggantikan silikon, yang komponennya hampir sama digunakan pada panel solar. Artinya panel bisa dibuat dengan biaya rendah bagi mereka yang memiliki sambungan listrik.
Di Nepal, banyak area pedesaan yang tidak memiliki sambungan listrik. Meski di beberapa tempat sudah diterangi listrik, namun pemakaiannya hanya dibatasi 16 jam per hari. Nah, awalnya Milan dan empat temannya membuat panel solar tersebut sebagai sebuah percobaan. Mereka meyakini penemuan ini bisa diaplikasikan dan berkembang lebih lanjut.
“Saya mencoba memproduksinya secara komersial dan mendistribusikan di wilayah tempat tinggal saya. Saat ini tengah dilakukan percobaan agar bisa diketahui segala kemungkinannya,” jelas Milan.
Solar panel tersebut menghasilkan energi sebesar 9 V (18 W), dan untuk membuatnya butuh biaya sekitar Rp 379.500. Tapi jika diproduksi secara missal, menurut Milan, harga jualnya bisa mencapai separuh atau bahkan seperempat dari modal awal yang diperlukan untuk membuatnya.
Melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut, sangat sensitif terhadap cahaya. Ia juga bisa berfungsi sebagai konduktor. Apalagi rambut jauh lebih murah dibanding silikon, sehingga biaya untuk membuatnya bisa diminimalisir. Solar panel ini juga bisa untuk mengisi baterai ponsel maupun penyedia listrik sepanjang malam.
Milan mulai tertarik dengan bidang elektronika ketika ia masih kanak-kanak. Waktu itu ia tinggal Khotang, sebuah wilayah pedalaman di Nepal yang tidak tersentuh listrik sama sekali. Ketika ia menemukan panel solar tersebut, warga desa banyak yang meragukan keberhasilannya.
“Mereka lebih percaya keajaiban dibanding pengetahuan. Namun mereka kini percaya,” kata Milan.
Untungnya pihak keluarga terus mendukung keyakinan yang dimilikinya. Maklum saja, latar belakang keluarga Milan berasal dari kalangan terdidik. Sementara warga desa lainnya tidak mendapat pendidikan yang layak, bahkan dipaksa bekerja sejak anak-anak.
Milan mengaku penemuannya terinspirasi buku Stephen Hawking yang dibacanya. Dalam buku tersebut dijelaskan cara membuat energi statis dari rambut. Dan ia pun tergoda untuk mencobanya. “Ini merupakan solusi mudah atas krisis energi yang kami alami saat ini. Yang terpenting sekarang memikirkan masa depan sembari menjaga bumi ini tetap hijau dengan menggunakan bahan-bahan alami,” tegasnya. mail/tis
[Germany] PhD Position on Molecular Mechanisms of Mammalian Neurogenesis at Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences
PhD Position on Molecular Mechanisms of Mammalian Neurogenesis at Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences
Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences (GGNB)
- GGNB doctoral program: Molecular Physiology of the Brain
- P.I./group: PD Dr. Anastassia Stoykova
- Institution: Max Planck Institute for Biophysical Chemistry
- Topic: Molecular mechanisms of mammalian neurogenesis
- Open from: September 2009
PhD Position on Molecular Mechanisms of Mammalian Neurogenesis at Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences
Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences (GGNB)
- GGNB doctoral program: Molecular Physiology of the Brain
- P.I./group: PD Dr. Anastassia Stoykova
- Institution: Max Planck Institute for Biophysical Chemistry
- Topic: Molecular mechanisms of mammalian neurogenesis
- Open from: September 2009
Additional information:
Our research focuses on molecular mechanisms of neurogenesis in developing and adult mammalian brain using transgenic and gene-deficient mice as models. The potential projects will focus on the role of protein partners or microRNA as downstream effectors of transcription factor Pax6 in regulation of cortical neurogenesis.
Contact:
PD Dr. Anastassia Stoykova (astoyko@gwdg.de)
Website:
http://www.mpibpc.mpg.de/groups/gruss/
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences (GGNB)
- GGNB doctoral program: Molecular Physiology of the Brain
- P.I./group: PD Dr. Anastassia Stoykova
- Institution: Max Planck Institute for Biophysical Chemistry
- Topic: Molecular mechanisms of mammalian neurogenesis
- Open from: September 2009
PhD Position on Molecular Mechanisms of Mammalian Neurogenesis at Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences
Göttingen Graduate School for Neurosciences and Molecular Biosciences (GGNB)
- GGNB doctoral program: Molecular Physiology of the Brain
- P.I./group: PD Dr. Anastassia Stoykova
- Institution: Max Planck Institute for Biophysical Chemistry
- Topic: Molecular mechanisms of mammalian neurogenesis
- Open from: September 2009
Additional information:
Our research focuses on molecular mechanisms of neurogenesis in developing and adult mammalian brain using transgenic and gene-deficient mice as models. The potential projects will focus on the role of protein partners or microRNA as downstream effectors of transcription factor Pax6 in regulation of cortical neurogenesis.
Contact:
PD Dr. Anastassia Stoykova (astoyko@gwdg.de)
Website:
http://www.mpibpc.mpg.de/groups/gruss/
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
[France] PhD Position 2009 in Chemical Physics at the Department of Chemical Engineering, ENSTA
PhD Position 2009 in Chemical Physics at the Department of Chemical Engineering, ENSTA
Title: Experimental Measurement and Modeling of the Thermodynamic Properties of Electrolyte Solutions with chemical equilibrium.
Keywords: thermodynamics, statistical physics, molecular simulation, energy and process engineering.
Location: ENSTA, Chemical Engineering Dept., 32 Boulevard Victor, 75015 Paris, France.
Supervisors: Walter Fürst and Patrice Paricaud.
Electrolyte solutions are encountered in many industrial applications, and the determination of their thermodynamic properties is often crucial to the design and optimization of chemical processes Because of strong deviations from ideality in these solutions, the prediction of thermodynamic propréiétés of these systems remains a challenge. The modeling of these systems implies using molecular based models and the laws of statistical thermodynamics.
The thermodynamic models are usually extensions of models for nonelectrolyte mixtures obtained by adding a specific term to take into account the electrostatic interactions between ions. However, these models are accurate only if they also take into account the interactions between ions and molecular species, i.e. the phenomena of solvation of ions by solvent molecules.
The aim of the thesis is twofold. First, it consists of the development of a new model incorporating a term for the original representation of solvation. The development of this new model can be made with the help of data generated by molecular simulation. As in the case of an equation of state electrolyte previously developed in our laboratory, the model should have predictive features.
Secondly, we will apply the thermodynamic model to systems with a strong industrial interest and exhibiting chemical equilibria (sulfur-iodine cycle for hydrogen production, solvent mixtures, metal complexes, absorption of acid gases, …).. This part of the work will use data from the literature and new speciation measurements. These new measurements will provide the experimental aspect of the thesis.
This thesis wil allow students to deepen their knowledge in many scientific areas: thermodynamics, statistical physics, condensed matter, numerical methods and experimental measurements.
Candidates should have strong skills in mathematics, numerical methods, statistical physics and thermodynamics, allowing them to be autonome. Experience in programming and modeling of phase equilibria will be particularly appreciated.
Contacts: Send your CV, a covering letter and if possible reference letters to Patrice Paricaud (patrice.paricaud@ensta..fr), and Walter Fürst (walter.furst@ensta.fr)
website: http://ucp.ensta.fr/index_e.htm
Application deadline: 30 Sep 2009
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
Title: Experimental Measurement and Modeling of the Thermodynamic Properties of Electrolyte Solutions with chemical equilibrium.
Keywords: thermodynamics, statistical physics, molecular simulation, energy and process engineering.
Location: ENSTA, Chemical Engineering Dept., 32 Boulevard Victor, 75015 Paris, France.
Supervisors: Walter Fürst and Patrice Paricaud.
Electrolyte solutions are encountered in many industrial applications, and the determination of their thermodynamic properties is often crucial to the design and optimization of chemical processes Because of strong deviations from ideality in these solutions, the prediction of thermodynamic propréiétés of these systems remains a challenge. The modeling of these systems implies using molecular based models and the laws of statistical thermodynamics.
The thermodynamic models are usually extensions of models for nonelectrolyte mixtures obtained by adding a specific term to take into account the electrostatic interactions between ions. However, these models are accurate only if they also take into account the interactions between ions and molecular species, i.e. the phenomena of solvation of ions by solvent molecules.
The aim of the thesis is twofold. First, it consists of the development of a new model incorporating a term for the original representation of solvation. The development of this new model can be made with the help of data generated by molecular simulation. As in the case of an equation of state electrolyte previously developed in our laboratory, the model should have predictive features.
Secondly, we will apply the thermodynamic model to systems with a strong industrial interest and exhibiting chemical equilibria (sulfur-iodine cycle for hydrogen production, solvent mixtures, metal complexes, absorption of acid gases, …).. This part of the work will use data from the literature and new speciation measurements. These new measurements will provide the experimental aspect of the thesis.
This thesis wil allow students to deepen their knowledge in many scientific areas: thermodynamics, statistical physics, condensed matter, numerical methods and experimental measurements.
Candidates should have strong skills in mathematics, numerical methods, statistical physics and thermodynamics, allowing them to be autonome. Experience in programming and modeling of phase equilibria will be particularly appreciated.
Contacts: Send your CV, a covering letter and if possible reference letters to Patrice Paricaud (patrice.paricaud@ensta..fr), and Walter Fürst (walter.furst@ensta.fr)
website: http://ucp.ensta.fr/index_e.htm
Application deadline: 30 Sep 2009
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
[France] PhD Position 2009 in Chemical Physics at the Department of Chemical Engineering, ENSTA
PhD Position 2009 in Chemical Physics at the Department of Chemical Engineering, ENSTA
Title: Experimental Measurement and Modeling of the Thermodynamic Properties of Electrolyte Solutions with chemical equilibrium.
Keywords: thermodynamics, statistical physics, molecular simulation, energy and process engineering.
Location: ENSTA, Chemical Engineering Dept., 32 Boulevard Victor, 75015 Paris, France.
Supervisors: Walter Fürst and Patrice Paricaud.
Electrolyte solutions are encountered in many industrial applications, and the determination of their thermodynamic properties is often crucial to the design and optimization of chemical processes Because of strong deviations from ideality in these solutions, the prediction of thermodynamic propréiétés of these systems remains a challenge. The modeling of these systems implies using molecular based models and the laws of statistical thermodynamics.
The thermodynamic models are usually extensions of models for nonelectrolyte mixtures obtained by adding a specific term to take into account the electrostatic interactions between ions. However, these models are accurate only if they also take into account the interactions between ions and molecular species, i.e. the phenomena of solvation of ions by solvent molecules.
The aim of the thesis is twofold. First, it consists of the development of a new model incorporating a term for the original representation of solvation. The development of this new model can be made with the help of data generated by molecular simulation. As in the case of an equation of state electrolyte previously developed in our laboratory, the model should have predictive features.
Secondly, we will apply the thermodynamic model to systems with a strong industrial interest and exhibiting chemical equilibria (sulfur-iodine cycle for hydrogen production, solvent mixtures, metal complexes, absorption of acid gases, …).. This part of the work will use data from the literature and new speciation measurements. These new measurements will provide the experimental aspect of the thesis.
This thesis wil allow students to deepen their knowledge in many scientific areas: thermodynamics, statistical physics, condensed matter, numerical methods and experimental measurements.
Candidates should have strong skills in mathematics, numerical methods, statistical physics and thermodynamics, allowing them to be autonome. Experience in programming and modeling of phase equilibria will be particularly appreciated.
Contacts: Send your CV, a covering letter and if possible reference letters to Patrice Paricaud (patrice.paricaud@ensta..fr), and Walter Fürst (walter.furst@ensta.fr)
website: http://ucp.ensta.fr/index_e.htm
Application deadline: 30 Sep 2009
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
Title: Experimental Measurement and Modeling of the Thermodynamic Properties of Electrolyte Solutions with chemical equilibrium.
Keywords: thermodynamics, statistical physics, molecular simulation, energy and process engineering.
Location: ENSTA, Chemical Engineering Dept., 32 Boulevard Victor, 75015 Paris, France.
Supervisors: Walter Fürst and Patrice Paricaud.
Electrolyte solutions are encountered in many industrial applications, and the determination of their thermodynamic properties is often crucial to the design and optimization of chemical processes Because of strong deviations from ideality in these solutions, the prediction of thermodynamic propréiétés of these systems remains a challenge. The modeling of these systems implies using molecular based models and the laws of statistical thermodynamics.
The thermodynamic models are usually extensions of models for nonelectrolyte mixtures obtained by adding a specific term to take into account the electrostatic interactions between ions. However, these models are accurate only if they also take into account the interactions between ions and molecular species, i.e. the phenomena of solvation of ions by solvent molecules.
The aim of the thesis is twofold. First, it consists of the development of a new model incorporating a term for the original representation of solvation. The development of this new model can be made with the help of data generated by molecular simulation. As in the case of an equation of state electrolyte previously developed in our laboratory, the model should have predictive features.
Secondly, we will apply the thermodynamic model to systems with a strong industrial interest and exhibiting chemical equilibria (sulfur-iodine cycle for hydrogen production, solvent mixtures, metal complexes, absorption of acid gases, …).. This part of the work will use data from the literature and new speciation measurements. These new measurements will provide the experimental aspect of the thesis.
This thesis wil allow students to deepen their knowledge in many scientific areas: thermodynamics, statistical physics, condensed matter, numerical methods and experimental measurements.
Candidates should have strong skills in mathematics, numerical methods, statistical physics and thermodynamics, allowing them to be autonome. Experience in programming and modeling of phase equilibria will be particularly appreciated.
Contacts: Send your CV, a covering letter and if possible reference letters to Patrice Paricaud (patrice.paricaud@ensta..fr), and Walter Fürst (walter.furst@ensta.fr)
website: http://ucp.ensta.fr/index_e.htm
Application deadline: 30 Sep 2009
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
ITB, UI, UGM dan IPB Melawan PT Thailand dan Malaysia
Oleh Cardiyan HIS
Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan representasi terbaik Indonesia dalam hal publikasi di jurnal internasional lebih menekankan kepada substansi, kandungan dan orisinalitas paper yang dimuat di jurnal paling kredibel di dunia. Sehingga ITB menang dalam jumlah artikel dirujuk (Times Cited). Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah pinter merekayasa strategi secara sistimatis sejak paper-paper yang dimuat di jurnal-jurnal nasional mereka diupayakan bisa masuk index ISI Knowledge dan Scopus; memperbanyak seminar dan konferensi internasional di negerinya agar dibuat proceedings yang bisa dicatat ISI Knowledge dan Scopus; dosen-dosen dirangsang bonus besar yang penting agar papernya banyak muncul dulu dan dicatat ISI dan Scopus, meski dimuat di jurnal internasional kelas dua dengan sedikit saja Times Cited .
Strategi persaingan antar perguruan tinggi (selanjutnya disingkat PT) di dunia internasional menarik untuk dikaji. Khususnya pada salah satu indikator utama kualitas PT yakni publikasi paper para dosen penelitinya yang dimuat di jurnal internasional. Berbagai upaya "public relations" yang menarik terus diupayakan oleh PT-PT di Asean khususnya PT Thailand dan Malaysia, begitu sistematis. PT-PT Singapura tidak dibahas disini karena dari segi dana riset yang diberikan oleh Pemerintah ke National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) misalnya sudah setara dengan dana riset universitas papan atas di dunia seperti MIT, Harvard University. Selain itu, NUS dan NTU diuntungkan oleh jumlah publikasi dosen-dosen terbaik yang direkrut dari berbagai belahan dunia sehingga mengkatrol Citations Index mereka. Di sinilah PT-PT Indonesia harus mengaku kalah dalam strategi pencitraan yang dilakukan secara sistematis oleh PT-PT Thailand dan Malaysia. PT-PT Indonesia yang diwakili ITB, UI, UGM dan IPB hanya masih menang dibanding PT-PT di Filipina dan Vietnam.
Politik pencitraan bagi PT-PT Thailand dan Malaysia sangat disadari akan membuat PT-PT mereka bisa survive bahkan diharapkan menjadi kiblat PT minimal di kawasan regional Asean. Dan ini berarti akan menjadi kiblat pula dengan berdatangannya mahasiswa asing untuk menuntut ilmu. Juga kalangan industri akan melirik hasil riset PT.. Jadi ujung-ujungnya berarti bisnis besar di bidang pendidikan tinggi, seperti yang telah berhasil diperankan dengan baik oleh PT-PT di Australia dan Singapura.
ITB sebagai representasi terbaik Indonesia dalam hal jumlah dan kualitas publikasi di jurnal internasional dibanding UI, UGM, LIPI dan IPB. Ternyata ITB masih kalah jauh dalam jumlah judul publikasi dibanding PT-PT papan atas di Thailand (seperti Mahidol University, Chulalongkorn University, Thamasat University) dan PT-PT papan atas Malaysia (seperti University of Malaya, Universiti Sains Malaysia, Universiti Putera Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia dan Universiti Teknologi Malaysia).
Tanya kenapa? Dosen-dosen peneliti ITB memang unggul dalam hal substansi, kandungan dan orisinalitas paper sehingga banyak dimuat di jurnal-jurnal papan atas (first tier) di dunia dibanding paper-paper PT-PT asal Thailand dan Malaysia yang mayoritas hanya dimuat di jurnal-jurnal internasional second tier. Ini menyebabkan dampaknya sangat signifikan terhadap jumlah paper dirujuk (Times Cited) milik dosen-dosen peneliti ITB yang dirujuk oleh banyak dosen peneliti kelas dunia pula, dibanding Times Cited seluruh dosen peneliti PT-PT di Thailand dan Malaysia bahkan PT-PT Singapura untuk disiplin ilmu tertentu seperti Natural Sciences.
Paper Prof.DR.Ir. Sri Widiyantoro (ITB) berjudul "The Evidence for deep mantle circulation from Global tomography" yang dimuat di jurnal sangat bergengsi di dunia "Nature" volume 386, Tahun 1997, misalnya telah dirujuk 576 kali!!! Sri Widiyantoro telah menulis 18 paper yang dimuat di jurnal-jurnal papan atas, selain Nature juga antara lain dimuat di jurnal sangat kredibel di dunia yakni "Science", "Review of Geophysics", "Journal of Geophysical Research-Solid Earth", "Earth and Planetary Science Letters". Total Times Cited (jumlah paper dirujuk) Sri Widiyantoro versi Scopus adalah 1.472 sedangkan versi ISI Web of Knowledge adalah 1.240, merupakan yang tertinggi di Asean. ITB juga masih memiliki dosen-dosen peneliti papan atas pada bidangnya di dunia yang jumlah Times Cited-nya ratusan seperti Benjamin Soenarko, Halim M, Noer AS, Soemarsono, Hidayat R, Wilson W. Wenas, Hakim EH, Wiramihardja SD, Ariando, Firman T, Gusnidar T, Pancoro A, Onggo D, Linaya C, Arif I, Herman, Suwono A, Hidayat T, Akhmaloka, Priadi B, Cahyati, Wenten IG, Hadi S, Adisasmito S, Wurjanto A, Herdianita NR, Rusdi A, Widjaja J, Hasanuddin ZA, Retnoningrum DS, Baskoro ET, Sutjahja IM, Iskandar DT, Dahono P, Arismunandar dan banyak lagi.
Untuk melihat fenomena ITB yang kalah di jumlah paper disbanding PT-PT Thailand dan Malaysia, tetapi ITB menang di jumlah paper dirujuk atau Times Cited. Maka ada bagusnya membaca H-Index seperti yang diusulkan oleh Jorge E. Hirsch. Hirsch menegaskan bahwa total jumlah paper tidak memperhitungkan kualitas publikasi ilmiah. Sedangkan jumlah citations (Times Cited) paper akan menunjukkan indikasi atas kualitas paper tersebut karena dimuat di publikasi ilmiah yang sangat kredibel dan menjadi rujukan banyak para peneliti di dunia. Juga bisa dibaca untuk tema serupa pada teori-teori John P. Perdew, yang telah sangat berhasil dalam devising baru perkiraan yang banyak digunakan dalam Teori Kerapatan Fungsional. Dia telah menerbitkan karya-karyanya dimana 3 karya dikutip lebih dari 5.000 kali dan 2 dikutip lebih dari 4.000 kali. Beberapa ribu makalah memanfaatkan Teori Kerapatan Fungsional yang diterbitkan setiap tahun, kebanyakan dari mereka mengambil sekurang-kurangnya satu paper karya JP Perdew. Dapat dibaca H-index Me
pada www. scienceblogs. com/pontiff September 15, 2005 on 9:37 pm I In Science I.
Namun terus terang, penulis ingin mengkritik ITB terlalu "polos", terlalu "PD" (percaya diri) dengan keunggulan substansi, kandungan dan orisinalitas karya penelitian yang ditulis dosen-dosennya dalam paper-paper di jurnal internasional papan atas di dunia. Tetapi ITB kalah telak dalam aspek strategi pencitraan dan strategi perekayasaan secara sistematis dibanding PT-PT di Thailand dan Malaysia. PT-PT Thailand dan Malaysia sangat pintar dan gesit dalam memobilisasi gerakan pencitraan jurnal-jurnal nasional milik mereka agar yang terpenting semua paper yang dimuatnya masuk terlebih dulu pada Index ISI Knowledge dan Scopus, disamping Google Sholar (lembaga independen yang mengumpulkan berbagai karya dari jurnal ilmiah ternama dan terpilih di dunia). Dosen-dosen senior mereka membimbing langsung dosen-dosen yunior dan mahasiswa program pasca sarjana agar berusaha menulis paper dengan target yang penting agar dimuat terlebih dulu di jurnal lokal agar paper tersebut berhasil Indexed oleh ISI Knowledge dan Scopus. PT-PT mereka merangsang bonus tinggi kepada dosen-dosen peneliti yang papernya berhasil dimuat di jurnal internasional meskipun di jurnal internasional kelas dua, sehingga tak apa-apa untuk tahap-tahap awal paper-paper mereka akan kurang dalam hal Times Cited. Mereka juga memperbanyak event kegiatan seminar dan konferensi ilmiah internasional sehingga hasilnya dibukukan dalam bentuk proceedings yang kemudian Indexed di Scopus dan ISI Knowledge.
PT-PT di Indonesia boleh saja belajar dengan strategi yang dilakukan oleh PT-PT Thailand dan Malaysia yakni dengan mewajibkan mahasiswa Pasca Sarjana S-2 dan terlebih-lebih S-3 untuk menulis thesis dalam bahasa Inggris yang novelty yang kemudian dijadikan paper untuk dikirim dan diseleksi untuk pemuatan di jurnal nasional dan kemudian di jurnal internasional. Program ini kalau konsisten dilakukan akan membuat produktifitas paper yang dihasilkan PT-PT di Indonesia akan melonjak tajam. Tetapi tetap politik pencitraan ini tidak melupakan akar pokoknya yakni paper yang substansial, kaya kandungannya dan orisinal. Selamat meneliti dan menuliskannya ke dalam jurnal-jurnal kredibel di dunia.
Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan representasi terbaik Indonesia dalam hal publikasi di jurnal internasional lebih menekankan kepada substansi, kandungan dan orisinalitas paper yang dimuat di jurnal paling kredibel di dunia. Sehingga ITB menang dalam jumlah artikel dirujuk (Times Cited). Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah pinter merekayasa strategi secara sistimatis sejak paper-paper yang dimuat di jurnal-jurnal nasional mereka diupayakan bisa masuk index ISI Knowledge dan Scopus; memperbanyak seminar dan konferensi internasional di negerinya agar dibuat proceedings yang bisa dicatat ISI Knowledge dan Scopus; dosen-dosen dirangsang bonus besar yang penting agar papernya banyak muncul dulu dan dicatat ISI dan Scopus, meski dimuat di jurnal internasional kelas dua dengan sedikit saja Times Cited .
Strategi persaingan antar perguruan tinggi (selanjutnya disingkat PT) di dunia internasional menarik untuk dikaji. Khususnya pada salah satu indikator utama kualitas PT yakni publikasi paper para dosen penelitinya yang dimuat di jurnal internasional. Berbagai upaya "public relations" yang menarik terus diupayakan oleh PT-PT di Asean khususnya PT Thailand dan Malaysia, begitu sistematis. PT-PT Singapura tidak dibahas disini karena dari segi dana riset yang diberikan oleh Pemerintah ke National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) misalnya sudah setara dengan dana riset universitas papan atas di dunia seperti MIT, Harvard University. Selain itu, NUS dan NTU diuntungkan oleh jumlah publikasi dosen-dosen terbaik yang direkrut dari berbagai belahan dunia sehingga mengkatrol Citations Index mereka. Di sinilah PT-PT Indonesia harus mengaku kalah dalam strategi pencitraan yang dilakukan secara sistematis oleh PT-PT Thailand dan Malaysia. PT-PT Indonesia yang diwakili ITB, UI, UGM dan IPB hanya masih menang dibanding PT-PT di Filipina dan Vietnam.
Politik pencitraan bagi PT-PT Thailand dan Malaysia sangat disadari akan membuat PT-PT mereka bisa survive bahkan diharapkan menjadi kiblat PT minimal di kawasan regional Asean. Dan ini berarti akan menjadi kiblat pula dengan berdatangannya mahasiswa asing untuk menuntut ilmu. Juga kalangan industri akan melirik hasil riset PT.. Jadi ujung-ujungnya berarti bisnis besar di bidang pendidikan tinggi, seperti yang telah berhasil diperankan dengan baik oleh PT-PT di Australia dan Singapura.
ITB sebagai representasi terbaik Indonesia dalam hal jumlah dan kualitas publikasi di jurnal internasional dibanding UI, UGM, LIPI dan IPB. Ternyata ITB masih kalah jauh dalam jumlah judul publikasi dibanding PT-PT papan atas di Thailand (seperti Mahidol University, Chulalongkorn University, Thamasat University) dan PT-PT papan atas Malaysia (seperti University of Malaya, Universiti Sains Malaysia, Universiti Putera Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia dan Universiti Teknologi Malaysia).
Tanya kenapa? Dosen-dosen peneliti ITB memang unggul dalam hal substansi, kandungan dan orisinalitas paper sehingga banyak dimuat di jurnal-jurnal papan atas (first tier) di dunia dibanding paper-paper PT-PT asal Thailand dan Malaysia yang mayoritas hanya dimuat di jurnal-jurnal internasional second tier. Ini menyebabkan dampaknya sangat signifikan terhadap jumlah paper dirujuk (Times Cited) milik dosen-dosen peneliti ITB yang dirujuk oleh banyak dosen peneliti kelas dunia pula, dibanding Times Cited seluruh dosen peneliti PT-PT di Thailand dan Malaysia bahkan PT-PT Singapura untuk disiplin ilmu tertentu seperti Natural Sciences.
Paper Prof.DR.Ir. Sri Widiyantoro (ITB) berjudul "The Evidence for deep mantle circulation from Global tomography" yang dimuat di jurnal sangat bergengsi di dunia "Nature" volume 386, Tahun 1997, misalnya telah dirujuk 576 kali!!! Sri Widiyantoro telah menulis 18 paper yang dimuat di jurnal-jurnal papan atas, selain Nature juga antara lain dimuat di jurnal sangat kredibel di dunia yakni "Science", "Review of Geophysics", "Journal of Geophysical Research-Solid Earth", "Earth and Planetary Science Letters". Total Times Cited (jumlah paper dirujuk) Sri Widiyantoro versi Scopus adalah 1.472 sedangkan versi ISI Web of Knowledge adalah 1.240, merupakan yang tertinggi di Asean. ITB juga masih memiliki dosen-dosen peneliti papan atas pada bidangnya di dunia yang jumlah Times Cited-nya ratusan seperti Benjamin Soenarko, Halim M, Noer AS, Soemarsono, Hidayat R, Wilson W. Wenas, Hakim EH, Wiramihardja SD, Ariando, Firman T, Gusnidar T, Pancoro A, Onggo D, Linaya C, Arif I, Herman, Suwono A, Hidayat T, Akhmaloka, Priadi B, Cahyati, Wenten IG, Hadi S, Adisasmito S, Wurjanto A, Herdianita NR, Rusdi A, Widjaja J, Hasanuddin ZA, Retnoningrum DS, Baskoro ET, Sutjahja IM, Iskandar DT, Dahono P, Arismunandar dan banyak lagi.
Untuk melihat fenomena ITB yang kalah di jumlah paper disbanding PT-PT Thailand dan Malaysia, tetapi ITB menang di jumlah paper dirujuk atau Times Cited. Maka ada bagusnya membaca H-Index seperti yang diusulkan oleh Jorge E. Hirsch. Hirsch menegaskan bahwa total jumlah paper tidak memperhitungkan kualitas publikasi ilmiah. Sedangkan jumlah citations (Times Cited) paper akan menunjukkan indikasi atas kualitas paper tersebut karena dimuat di publikasi ilmiah yang sangat kredibel dan menjadi rujukan banyak para peneliti di dunia. Juga bisa dibaca untuk tema serupa pada teori-teori John P. Perdew, yang telah sangat berhasil dalam devising baru perkiraan yang banyak digunakan dalam Teori Kerapatan Fungsional. Dia telah menerbitkan karya-karyanya dimana 3 karya dikutip lebih dari 5.000 kali dan 2 dikutip lebih dari 4.000 kali. Beberapa ribu makalah memanfaatkan Teori Kerapatan Fungsional yang diterbitkan setiap tahun, kebanyakan dari mereka mengambil sekurang-kurangnya satu paper karya JP Perdew. Dapat dibaca H-index Me
pada www. scienceblogs. com/pontiff September 15, 2005 on 9:37 pm I In Science I.
Namun terus terang, penulis ingin mengkritik ITB terlalu "polos", terlalu "PD" (percaya diri) dengan keunggulan substansi, kandungan dan orisinalitas karya penelitian yang ditulis dosen-dosennya dalam paper-paper di jurnal internasional papan atas di dunia. Tetapi ITB kalah telak dalam aspek strategi pencitraan dan strategi perekayasaan secara sistematis dibanding PT-PT di Thailand dan Malaysia. PT-PT Thailand dan Malaysia sangat pintar dan gesit dalam memobilisasi gerakan pencitraan jurnal-jurnal nasional milik mereka agar yang terpenting semua paper yang dimuatnya masuk terlebih dulu pada Index ISI Knowledge dan Scopus, disamping Google Sholar (lembaga independen yang mengumpulkan berbagai karya dari jurnal ilmiah ternama dan terpilih di dunia). Dosen-dosen senior mereka membimbing langsung dosen-dosen yunior dan mahasiswa program pasca sarjana agar berusaha menulis paper dengan target yang penting agar dimuat terlebih dulu di jurnal lokal agar paper tersebut berhasil Indexed oleh ISI Knowledge dan Scopus. PT-PT mereka merangsang bonus tinggi kepada dosen-dosen peneliti yang papernya berhasil dimuat di jurnal internasional meskipun di jurnal internasional kelas dua, sehingga tak apa-apa untuk tahap-tahap awal paper-paper mereka akan kurang dalam hal Times Cited. Mereka juga memperbanyak event kegiatan seminar dan konferensi ilmiah internasional sehingga hasilnya dibukukan dalam bentuk proceedings yang kemudian Indexed di Scopus dan ISI Knowledge.
PT-PT di Indonesia boleh saja belajar dengan strategi yang dilakukan oleh PT-PT Thailand dan Malaysia yakni dengan mewajibkan mahasiswa Pasca Sarjana S-2 dan terlebih-lebih S-3 untuk menulis thesis dalam bahasa Inggris yang novelty yang kemudian dijadikan paper untuk dikirim dan diseleksi untuk pemuatan di jurnal nasional dan kemudian di jurnal internasional. Program ini kalau konsisten dilakukan akan membuat produktifitas paper yang dihasilkan PT-PT di Indonesia akan melonjak tajam. Tetapi tetap politik pencitraan ini tidak melupakan akar pokoknya yakni paper yang substansial, kaya kandungannya dan orisinal. Selamat meneliti dan menuliskannya ke dalam jurnal-jurnal kredibel di dunia.
Friday, September 11, 2009
[Switzerland] The Universität Bern Excellence Grants for Master`s Programme 2010-2011
The Universität Bern offers six Excellence Grants for international students who wish to do a Master`s programme beginning in autumn 2010/11.
The grant consists of 1600 CHF per month for the duration of the Master`s programme.
For further information (study programmes, major, minor, etc.) about the Master`s programmes offered at our university, please contact the concerned Department directly.
Application files will be examined by a selection committee. Criteria for selection are acedemic excellence and the cadidate`s potential and motivation.
Preconditions:
1. Applicants must have graduated by end of July 2010 with at least a Bachelor`s degree in the wished field of study
2. This Bachelor`s or Master`s degree must be from a non-Swiss university
3. The applicants permanent place of residence up to now must be outside of Switzerland
The applicant`s file must include the following in duplicate:
- Application form (see downloads)
- Curriculum vitae
- Letter of motivation with objectives
- Letter of recommendation from a professor of your current home university
- Evidence of sufficient language proficiency in German, if the study programme requires such.
- Certified copies of Bachelor Diploma and Transcript of grades obtained during Bachelor`s studies or confirmation by the home university that the Bachelor`s degree (in the same study field as the intended Master`s programme) will be completed by the end of July 2010 (with list of grades obtained up to now)
- Record of school-leaving examination (i.e. university entrance qualification)
- 2 passport photos
- Copy of passport
The application must be written in the language of the corresponding Master`s course.
Closing date:
Applicant`s files have to be submitted in duplicate (two paper copies) before December 18, 2009 to:
Universität Bern, International Office, Hochschulstrasse 4, CH-3012 Bern
NB:
- Incomplete application files will not be considered!
- In 2010/11 the grant will be given to six new Master`s students. The University receives many more applications than are grants available, and will not be able to explain refusals.
- Fulfilling the above pre-conditions does not create an automatic right to a grant.
Contact:
Amélie Merkel de Gurtubay
phone +41 (0)31 631 34 95
Email: amelie.merkel@int.unibe.ch
For further details go to:
http://www.int.unibe.ch/content/incoming/master_grant/index_eng.html
college scholarships
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
The grant consists of 1600 CHF per month for the duration of the Master`s programme.
For further information (study programmes, major, minor, etc.) about the Master`s programmes offered at our university, please contact the concerned Department directly.
Application files will be examined by a selection committee. Criteria for selection are acedemic excellence and the cadidate`s potential and motivation.
Preconditions:
1. Applicants must have graduated by end of July 2010 with at least a Bachelor`s degree in the wished field of study
2. This Bachelor`s or Master`s degree must be from a non-Swiss university
3. The applicants permanent place of residence up to now must be outside of Switzerland
The applicant`s file must include the following in duplicate:
- Application form (see downloads)
- Curriculum vitae
- Letter of motivation with objectives
- Letter of recommendation from a professor of your current home university
- Evidence of sufficient language proficiency in German, if the study programme requires such.
- Certified copies of Bachelor Diploma and Transcript of grades obtained during Bachelor`s studies or confirmation by the home university that the Bachelor`s degree (in the same study field as the intended Master`s programme) will be completed by the end of July 2010 (with list of grades obtained up to now)
- Record of school-leaving examination (i.e. university entrance qualification)
- 2 passport photos
- Copy of passport
The application must be written in the language of the corresponding Master`s course.
Closing date:
Applicant`s files have to be submitted in duplicate (two paper copies) before December 18, 2009 to:
Universität Bern, International Office, Hochschulstrasse 4, CH-3012 Bern
NB:
- Incomplete application files will not be considered!
- In 2010/11 the grant will be given to six new Master`s students. The University receives many more applications than are grants available, and will not be able to explain refusals.
- Fulfilling the above pre-conditions does not create an automatic right to a grant.
Contact:
Amélie Merkel de Gurtubay
phone +41 (0)31 631 34 95
Email: amelie.merkel@int.unibe.ch
For further details go to:
http://www.int.unibe.ch/content/incoming/master_grant/index_eng.html
college scholarships
Sumber : http://www.rumahbeasiswa.com/
Thursday, September 10, 2009
PENERIMAAN CPNS LIPI 2009
LIPI mendapat tambahan formasi CPNS untuk TA 2009 menjadi total 168 orang, silahkan dilihat di halaman FORMASI. Dengan kepastian ini diharapkan SK BKN atas formasi tsb bisa segera turun, sehingga pembukaan registrasi lamaran (yang awalnya dijadwalkan dibuka tanggal 3 September 2009) bisa segera dilakukan. Bagi calon pelamar, silahkan terus mengikuti informasi terbaru pembukaan periode lamaran melalui situs ini...
SIPC LIPI - Sistem Informasi Penerimaan CPNS LIPI merupakan satu-satunya pusat informasi dan layanan resmi terkait dengan seluruh proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil - CPNS di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI. Proses lamaran CPNS LIPI hanya dilakukan secara online melalui situs ini, dengan sistem ini diharapkan proses penerimaan CPNS LIPI bisa dilakukan dengan lebih mudah, murah dan terbuka, baik bagi calon pelamar, Panitia Penerimaan CPNS LIPI maupun masyarakat.
Selalu pastikan informasi terbaru melalui halaman INFORMASI sebelum melakukan setiap tahapan lamaran.
http://cpns.lipi.go.id
SIPC LIPI - Sistem Informasi Penerimaan CPNS LIPI merupakan satu-satunya pusat informasi dan layanan resmi terkait dengan seluruh proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil - CPNS di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI. Proses lamaran CPNS LIPI hanya dilakukan secara online melalui situs ini, dengan sistem ini diharapkan proses penerimaan CPNS LIPI bisa dilakukan dengan lebih mudah, murah dan terbuka, baik bagi calon pelamar, Panitia Penerimaan CPNS LIPI maupun masyarakat.
Selalu pastikan informasi terbaru melalui halaman INFORMASI sebelum melakukan setiap tahapan lamaran.
http://cpns.lipi.go.id
Monday, September 07, 2009
Hore Anjing Pahlawan 9/11 Hidup Lagi
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Untuk mengenang keberanian seekor anjing bernama Trakr, para ilmuwan pun mengkloningnya. Tidak tanggung-tanggung, lima ekor anak anjing yang memiliki sifat genetik sama persis dengan anjing tersebut lahir dengan selamat.
Trakr dikenang karena keberaniannya saat membantu tim SAR mengevakuasi korban tragedi runtuhnya menara kembar World Trade Center, New York, AS pada 11 September 2001 silam. Ia adalah anjing pertama yang turun ke reruntuhan puing-puing WTC bersama pemiliknya, seorang petugas polisi Los Angeles James Symington.
Anjing berwarna hitam milik itu telah tewas pada April 2009 lalu, pada usia 16 tahun. Namun, sebelum tewas, pemiliknya sempat mendapatkan tawaran untuk mengikuti kontes kloning anjing dengan biaya cuma-cuma. Kontes tersebut disponsori perusahaan jasa kloning BioArts International yang ada di California. BioArts bermitra dengan perusahaan Korea Selatan yang didirikan Hwang Woo Suk, pakar kloning pertama di dunia yang berhasil melakukan kloning anjing bersama timnya.
Kelima anjing hasil kloning Trakr telah diberikan kepada Symington dan istrinya yang kini tinggal di Los Angeles. Masing-masing diberi nama Trustt, Solace, Valor, Prodigy, dan Dejavu. Trakr mungkin telah mati, tetapi kepahlawanannya seolah hidup kembali dengan hadirnya lima anak anjing ini.
WAH
Sumber : AP
Dikuti dari : kompas.com
Trakr dikenang karena keberaniannya saat membantu tim SAR mengevakuasi korban tragedi runtuhnya menara kembar World Trade Center, New York, AS pada 11 September 2001 silam. Ia adalah anjing pertama yang turun ke reruntuhan puing-puing WTC bersama pemiliknya, seorang petugas polisi Los Angeles James Symington.
Anjing berwarna hitam milik itu telah tewas pada April 2009 lalu, pada usia 16 tahun. Namun, sebelum tewas, pemiliknya sempat mendapatkan tawaran untuk mengikuti kontes kloning anjing dengan biaya cuma-cuma. Kontes tersebut disponsori perusahaan jasa kloning BioArts International yang ada di California. BioArts bermitra dengan perusahaan Korea Selatan yang didirikan Hwang Woo Suk, pakar kloning pertama di dunia yang berhasil melakukan kloning anjing bersama timnya.
Kelima anjing hasil kloning Trakr telah diberikan kepada Symington dan istrinya yang kini tinggal di Los Angeles. Masing-masing diberi nama Trustt, Solace, Valor, Prodigy, dan Dejavu. Trakr mungkin telah mati, tetapi kepahlawanannya seolah hidup kembali dengan hadirnya lima anak anjing ini.
WAH
Sumber : AP
Dikuti dari : kompas.com
Amerika Serikat Patenkan Pasak Bumi
PALANGKARAYA -- Pasak bumi sebagai tanaman khas dari Pulau Kalimantan lebih duluan dipatenkan oleh orang Amerika Serikat, kata Dosen senior Universitas Palangkaraya (Unpar) Kalimantan tengah (Kalteng), Prof. DR. H. Ciptadi, MS.
"Kasus pasak bumi dipatenkan orang Amerika ini tidak boleh lagi terjadi, karena itu kita harus rajin dan tekun melakukan penelitian mengenai tumbuhan berkhasiat dan sejenisnya," katanya kepada ANTARA di kantornya Palangkaraya, Jumat.
Menurut guru besar bidang biokimia/kimia organik Unpar, pihaknya telah melakukan berbagai penelitian mengenai berbagai kandungan obat yang berada di dalam tanaman khas Kalteng, dan itu akan segera mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau paten.
H Ciptadi yang juga Ketua Lembaga Penelitian Unpar tersebut menegaskan beberapa obat tradisional telah menjalani proses penelitian, sehingga dapat dipastikan kegunaannya, dan dapat dilaporkan.
Beberapa jenis obat tersebut yakni obat pencahar atau obat yang dapat melancarkan pencernaan secara alami, obat penambah vitalitas dengan tumbuhan tertentu, obat diabetes, obat penunda kehamilan yang tumbuh di Kalteng, tambahnya.
Salah satu tumbuhan Kalteng yang sudah diteliti Unpar, adalah adanya senyawa di dalam tumbuhan Saluang Belum mampu meningkatkan vitalitas kaum lelaki setelah dilakukan penelitian seksama.
Tidak hanya penelitian obat, Unpar juga menggenjot berbagai objek penelitian yang merupakan khas Kalteng, seperti pertanian lahan gambut, dan berbagai penelitian teknologi tepat guna.
Menurutnya, penemuan-penemuan senyawa baru yang ada di daerah ini tidak didahului oleh negara-negara asing.
Perlu diketahui bahwa selama tiga dekade terakhir ini, para ilmuan dan berbagai lembaga riset serta perusahaan obat-obatan besar di dunia berusaha menemukan senyawa baru dari hutan tropis termasuk di hutan Kalteng.
Senyawa baru yang dicari tersebut yang mungkin bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan khususnya mengobati penderita kanker atau penderita HIV.
Hal itu dikarenakan hutan tropis termasuk hutan Kalteng dipercaya sebagai sumber senyawa organik terbesar di dunia. ant/ahi
Sumber : www.republika.co.id
"Kasus pasak bumi dipatenkan orang Amerika ini tidak boleh lagi terjadi, karena itu kita harus rajin dan tekun melakukan penelitian mengenai tumbuhan berkhasiat dan sejenisnya," katanya kepada ANTARA di kantornya Palangkaraya, Jumat.
Menurut guru besar bidang biokimia/kimia organik Unpar, pihaknya telah melakukan berbagai penelitian mengenai berbagai kandungan obat yang berada di dalam tanaman khas Kalteng, dan itu akan segera mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau paten.
H Ciptadi yang juga Ketua Lembaga Penelitian Unpar tersebut menegaskan beberapa obat tradisional telah menjalani proses penelitian, sehingga dapat dipastikan kegunaannya, dan dapat dilaporkan.
Beberapa jenis obat tersebut yakni obat pencahar atau obat yang dapat melancarkan pencernaan secara alami, obat penambah vitalitas dengan tumbuhan tertentu, obat diabetes, obat penunda kehamilan yang tumbuh di Kalteng, tambahnya.
Salah satu tumbuhan Kalteng yang sudah diteliti Unpar, adalah adanya senyawa di dalam tumbuhan Saluang Belum mampu meningkatkan vitalitas kaum lelaki setelah dilakukan penelitian seksama.
Tidak hanya penelitian obat, Unpar juga menggenjot berbagai objek penelitian yang merupakan khas Kalteng, seperti pertanian lahan gambut, dan berbagai penelitian teknologi tepat guna.
Menurutnya, penemuan-penemuan senyawa baru yang ada di daerah ini tidak didahului oleh negara-negara asing.
Perlu diketahui bahwa selama tiga dekade terakhir ini, para ilmuan dan berbagai lembaga riset serta perusahaan obat-obatan besar di dunia berusaha menemukan senyawa baru dari hutan tropis termasuk di hutan Kalteng.
Senyawa baru yang dicari tersebut yang mungkin bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan khususnya mengobati penderita kanker atau penderita HIV.
Hal itu dikarenakan hutan tropis termasuk hutan Kalteng dipercaya sebagai sumber senyawa organik terbesar di dunia. ant/ahi
Sumber : www.republika.co.id
IPB Ciptakan Biofuel dari Kapang
BOGOR -- Satu lagi temuan baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Adalah Dr. Hefni Effendi, staf pengajar di Departemen Manajemen Sumberdaya Peraian IPB berhasil membuat bioenergi/biofuel dari aquatic microfungi atau kapang yang hidup dimana saja dan bersifat decomposer.
Kapang yang ia kembangkan ini berasal dari Telaga Warna di Cisarua, Kabupaten Bogor. ”Saya banyak mengoleksi dan banyak mengembangkan kapang ini. Saya ambil sewaktu musim hujan dan musim kemarau. Tumbuhnya sangat pesat dan optimal.” jelasnya seperti disiarkan Humas IPB, Kamis (20/8).
Setelah berkembang biak, kapang kemudian ia murnikan agar tinggal satu jenis kultur yang terbaik (berkembangnya paling cepat, biomassanya banyak dan relatif singkat). Lalu, dengan menggunakan teknologi acidimpregnasi dan fermentasi, dihasilkanlah bioethanol atau biofuel. Penelitian di bidang ini ini sudah didalami Dr. Hefni sejak menempuh pendidikan S3 di Jerman.
Menurutnya kapang tersebut bisa hidup di air laut, tawar maupun payau. Dari hasil penelitiannya inilah Dr. Hefni Effendi telah berhasil meraih DAAD-Fraunhofer Technopreneur Award 2009 dan sejumlah dana. Tema yang diangkat adalah mencari atau mengeksplore bioproduk dari bahan alami melalui teknologi ekstraksi dan fermentasi.
Dengan Award ini Dr.Hefni mendapat kesempatan untuk bermukim selama 4 bulan di The
Fraunhofer Institut for Environment, Safety and Energy Technology in Oberhausen, Germany. Selama di Jerman, Dr. Hefni akan melakukan penelitian lanjutan seperti optimasi dalam pembuatan bioethanol dari kapang ini.
Selain itu, ia juga berkesempatan untuk mengembangkan produk-produk yang dapat dipasarkan dari hasil risetnya dan membangun kontak dengan mitra potensial di perusahaan-perusahaan di Jerman.
Award ini disampaikan secara resmi oleh Dr. Helmut Buchholt, Penanggung Jawab DAAD Kantor Perwakilan Jakarta, di dampingi Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Dr. Ida Bagus N, Direktur Fraunhofer di ruang sidang rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion, Rabu (19/8) lalu. man/ahi
Sumber : www.republika.co.id
Kapang yang ia kembangkan ini berasal dari Telaga Warna di Cisarua, Kabupaten Bogor. ”Saya banyak mengoleksi dan banyak mengembangkan kapang ini. Saya ambil sewaktu musim hujan dan musim kemarau. Tumbuhnya sangat pesat dan optimal.” jelasnya seperti disiarkan Humas IPB, Kamis (20/8).
Setelah berkembang biak, kapang kemudian ia murnikan agar tinggal satu jenis kultur yang terbaik (berkembangnya paling cepat, biomassanya banyak dan relatif singkat). Lalu, dengan menggunakan teknologi acidimpregnasi dan fermentasi, dihasilkanlah bioethanol atau biofuel. Penelitian di bidang ini ini sudah didalami Dr. Hefni sejak menempuh pendidikan S3 di Jerman.
Menurutnya kapang tersebut bisa hidup di air laut, tawar maupun payau. Dari hasil penelitiannya inilah Dr. Hefni Effendi telah berhasil meraih DAAD-Fraunhofer Technopreneur Award 2009 dan sejumlah dana. Tema yang diangkat adalah mencari atau mengeksplore bioproduk dari bahan alami melalui teknologi ekstraksi dan fermentasi.
Dengan Award ini Dr.Hefni mendapat kesempatan untuk bermukim selama 4 bulan di The
Fraunhofer Institut for Environment, Safety and Energy Technology in Oberhausen, Germany. Selama di Jerman, Dr. Hefni akan melakukan penelitian lanjutan seperti optimasi dalam pembuatan bioethanol dari kapang ini.
Selain itu, ia juga berkesempatan untuk mengembangkan produk-produk yang dapat dipasarkan dari hasil risetnya dan membangun kontak dengan mitra potensial di perusahaan-perusahaan di Jerman.
Award ini disampaikan secara resmi oleh Dr. Helmut Buchholt, Penanggung Jawab DAAD Kantor Perwakilan Jakarta, di dampingi Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama IPB, Dr. Ida Bagus N, Direktur Fraunhofer di ruang sidang rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion, Rabu (19/8) lalu. man/ahi
Sumber : www.republika.co.id
Subscribe to:
Posts (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...