NEW YORK--Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat sepakat membentuk pusat riset biomedis dan kesehatan masyarakat sebagai bagian upaya meningkatkan kemitraan menyeluruh antara kedua negara.
Kesepakatan itu tertuang dalam pernyataan bersama usai pertemuan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dengan mitranya, Menteri Kesehatan Kathleen Sebelius, di Washington, DC, Selasa.
Menurut pernyataan itu, departemen kesehatan kedua negara berencana meningkatkan kerjasama bidang kesehatan dalam kerangka kemitraan menyeluruh.
Untuk meneruskan kemitraan lebih lanjut, pemerintah kedua negara akan mengadakan pertemuan bilateral tingkat pejabat tinggi setiap tahun dan pertemuan tingkat menteri secara reguler.
Pemerintah kedua negara berharap dapat meningkatkan dan memperluas aset-aset penelitian biomedis dan kesehatan masyarakat yang ada saat ini.
Pertemuan hari Selasa dianggap kedua belah pihak sebagai langkah pertama menuju kerjasama antara departemen kesehatan kedua negara.
Kerjasama itu dianggap sangat penting dalam upaya memajukan pertukaran ilmiah, transfer teknologi, pembangunan sumber daya manusia, serta peningkatan penelitan dan program kesehatan masyarakat tentang penyakit yang penting diketahui masyarakat global, seperti tuberkolosis, malari dan influensa.
Sebagai langkah awal yang penting dalam mencapai tuuan itu, pemerintah kedua negara sepakat membentuk lembaga baru "di bawah kepemimpinan ilmiah sipil" yang dinamakan Indonesia-Unites States Center for Biomedical and Public Health Research.
Kemitraan yang diperbaharui ini bisa mencakup pengembangan pertukaran ilmiah dan penelitian baru.
Kerjasama akan terpusat pada penelitian kesehatan klinik dan masyarakat serta pada program-program pelatihan. ant/taq.
Sumber : www.republika.co.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment