Mendengar kata prebiotik yang langsung terbayang adalah produk makanan atau minuman yang berisi serat makanan untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di pencernaan. Namun siapa sangka kalau prebiotik juga punya manfaat besar untuk kesehatan kulit kepala.
Seperti halnya fungsi prebiotik pada usus manusia, prebiotik di kulit kepala juga bekerja untuk menyeimbangkan mikro flora di lapisan kulit kepala. Prebiotik ini juga berkhasiat mengembalikan keseimbangan dan menyempurnakan sistem pertahanan alaminya sehingga kemampuan kulit kepala untuk mempertahankan diri dari agresi eksternal pun meningkat.
Nah, kondisi kulit kepala yang sehat dan seimbang ini bisa membuat kita terbebas dari permasalahan kulit kepala seperti ketombe, kulit kepala kering dan berminyak. Tak cuma itu, kulit kepala yang terawat hingga lapisan hipodermis akan membuat pertumbuhan rambut terangsang dengan baik, kuat dan sehat dari akarnya.
Tapi, prebiotik yang dibutuhkan untuk keseimbangan mikroorganisme di kulit kepala ini hanya bisa kita temukan lewat produk perawatan rambut, bukan dengan mengoleskan yogurt, tomat, pisang, asparagus, atau makanan yang mengandung prebiotik lainnya di rambut dan kulit kepala.
Prebiotik untuk kulit kepala ini baru terdapat pada produk Biotic dari Kerastase yang menggunakan teknologi Bioflorine. Teknologi yang pertama kali didedikasikan untuk perawatan rambut ini berupa mikroorganisme dari sumber air panas pegunungan. Bioflorine tersebut kaya akan kandungan micro nutrient seperti potassium, phosphorus, zinc, vitamin B2, B8 dan B6, serta asam amino.
Menurut Ayu Kartika, Senior Product Manager Kerastase, rangkaian produk Kerastase Biotic ini berfungsi sebagai perawatan pencegahan, bukan mengatasi masalah rambut rusak. "Kulit kepala yang terawat merupakan dasar dari kondisi rambut yang sehat," katanya. Selain perawatan mingguan di salon-salon Kerastase, perawatan ini juga bisa dilakukan setiap hari di rumah dengan memakai shampo dan serum.
AN
www.kompas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tiga Tahun Lagi, Indonesia Yakin Lepas dari Impor Sapi
Jumat, 8 Januari 2016 Program sapi unggulan berhasil dikembangkan. VIVA.co.id - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasa...
-
Minggu, 6 Desember 2015 11:29 WIB | 7.064 Views Buah persik. (Pixabay/Hans) Kunming (ANTARA News) - Penelitian fosil biji persik men...
-
MEDAN, JUMAT - Peneliti Universitas Sumatera Utara, Basuki Wirjosentono, mengenalkan plastik ramah berbahan hasil samping minyak sawit menta...
-
Oleh Cardiyan HIS Kalah dalam kuantiti publikasi di jurnal tetapi menang dalam kualiti publikasi. Tanya kenapa? Karena ITB yang merupakan re...
No comments:
Post a Comment